Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Jumat, 16 Januari 2009

SURAT KECIL UNTUK TUHAN

Surat kecil untuk Tuhan, surat terakhir gadis remaja penderita kanker
ganas

Tuhan ..
Andai aku bisa kembali..
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku ,terjadi pada siapapun.

Cuplikan itu menjadi sedikit bait dari sebuah tulisan yang ditulis
seorang remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan
lunak. Sebuah kanker ganas yang menyerang pada bagian wajah seorang
gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Umurnya masih 13 tahun
saat dokter mengatakan kepada ayahnya bahwa putrinya hanya dapat
bertahan selama 5 hari bila tidak melakukan operasi segera.
Hati ayah mana yang tidak hancur ketika tau jalannya operasi itu harus
membuat sang putri kehilangan sebagian wajahnya. Sedangkan sang putri
mulai bertanya mengapa diwajahnya mulai tumbuh gumpalan sebesar buah
kelapa. Tak ingin melukai hati anaknya, sang ayah berserta keluarga
merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan
sejuta prestasi model dan tarik suara. Namun perlahan Keke mulai
menyadari dirinya bukan sakit biasa, ia sadar hidupnya tak mungkin
akan bertahan lama dengan pandangan mata yang mulai buta oleh kanker.
Walau akhirnya ia tau ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak
marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia
memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa
dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal
di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan
nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil, Kebesaran Tuhan
membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai
lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker
yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi
prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia
bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke
sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan,
ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama
dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya. Dokter menyerah
terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat
kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja
Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi
padanya, terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan
ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan
sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata
berjatuhan ketika biografi pertamanya dikeluarkan secara online. Pesan
Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang
diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan
rasa syukur dan beriman. Perjalanan waktu, biografi Keke pun
dipasarkan secara luas. Ditulis oleh Agnes Davonar, buku yang penuh
dengan hikmah dan ketulusan ini diberi judul " SURAT KECIL UNTUK
TUHAN" ini menjadi buku kedua penulis yang memulai kariernya dari
sebuah blogger dengan situs http://lieagneshendra.blogs.friendster.com.
Misi kemuliaan buku ini cukup tergambar dengan menyumbangkan sebagian
dari hasil penjualan ini kepada yayasan yang bernaung membantu
penderita Kanker di Indonesia. Bahkan, buku ini diedarkan di luar
negeri dengan permintaan penerbit asal Taiwan dibawah bendera
Suaraindo, yang merupakan tabloid berbahasa Indonesia, akan terbit
bulan September awal. Sedangkan Di Indonesia sendiri akan diedarkan
minggu ketiga Agustus. Sebuah soundtrak yang dinyanyikan oleh penyanyi
cilik Indonesia Ferel dengan judul " Sbab kau menjagaku" menambah arti
kisah perjalanan gadis remaja yang mendapatkan penghargaan sebagai
siswa teladan Indonesia dari pemerintah Indonesia.
Agnes davonar sendiri mengakui, air matanya tak pernah berhenti ketika
menuliskan buku ini, sehingga ia berharap buku ini dapat menjadi
sebuah semangat bagi siapapun orang yang mengalami sebuah cobaan dari
Tuhan agar tetap bersyukur dan pasrah. Ayah Agnes davonar juga
meninggal karena sebuah kanker paru-paru sehingga ia begitu
bersemangat menuliskan kisah ini sejak 2 tahun silam dan akhirnya buku
ini dapat diedarkan secara luas. Sebuah penantian panjang tentang
sebuah keimanan yang layak untuk anda miliki
Well , membaca kisah ini membuat saya seolah anak kecil yang rindu
akan kasih Tuhan. Buku ini sendiri mencetak rekor penjualan 2000 buku
pada penjualan hari pertama. Saya menjadi pengkoleksi sejati..mungkin
anda juga harus bila anda menyakini diri anda telah sadar akan
kebesaran Tuhan

Tidak ada komentar: