Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Selasa, 06 Januari 2009

DONGENG TENTANG EMBER

Karena ini dongeng, bolehlah diceritakan percakapan dua ember milik tukang bangunan yang tertinggal ketika lagi renovasi rumahku tempo hari ..... Ceritanya begini si ember bocor merasa sedih dan mencurahkan isi hati kepada ember yang sanggup menjaga volume air sampai tem pat tujuan. Katanya: ”Sungguh aku ember tak berguna, lihatlah apa yang kubawa sampai ke rumah tuanku?” Ember yang utuh itu ikut prihatin dan mencari akal untuk menghibur saudaranya itu. Maka dari ke hari, ember utuh itu berusaha mempelajari pemandangan sekitar yang mereka lalui bersama-sama. Diam-diam ia menemukan banyak perubahan dari hari ke hari yang seolah berjalan sangat alami hingga terlewatkan begitu saja. Apakah gerangan itu?

Di samping kanan dan kiri jalan setapak tumbuh rerumputan. Seingat ember utuh, di kedua sisi beberapa bulan yang lalu memiliki panorama yang sama. Namun lambat-laun terda pat perbedaan karena ada perubahan. Seingatnya, dulu, tidak ada pokok-pokok bunga yang tumbuh di sisi jalan setapak. Apa penyebabnya? Nah, rupanya, setiap kali pengangkut air itu berjalan, ada air yang menetes rutin dari si ember bocor. Tetesan air yang membasahi sisi jalan membuat biji-biji bunga yang terhampar di tanah itu tumbuh akar. Lama-kelamaan muncul pucuk daun mungil. Berhari-hari selanjutnya lahir batang ringkih yang terus disiram oleh tetes-tetes air sampai kemudian rimbun dan akhirnya memekarkan puspa.

Apa kata ember utuh itu kepada ember bocor? ”Jangan sedih, saudaraku. Sesungguhnya kamu telah sangat bermanfaat bagi kehidupan tetumbuhan. Lihatlah jalan setapak ini menjadi indah karena perdu bunga-bunga yang kautumbuhkan.”

Ah, ini hanya dongeng, yang mungkin sedikit bermanfaat. Jangan dibahas lagi .... mari kita pupuk rasa persaudaraan yang sudah ada agar semakin indah

Tidak ada komentar: