Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Senin, 26 Januari 2009

BELAJAR DARI SEORANG PENGEMIS

Wah.. Jumpa lagi.. semalam makan pecel lele di warung tenda. Makanannya sih enak, bikin lidah bergoyang. Lagi asyik makan, muncul seorang peminta. Saya melirik. Wah, peminta atau pengemis ini sudah lama saya gak jumpai. Pertama kali jumpa pengemis ini 13 tahun lalu. Waktu itu profesinya pengemis juga. Sekarang juga. Wah, konsisten, komitmen dan fokus juga nih ibu pengemis. Yah,kalo memang kita fokus, komitmen, konsisten, pasti akan meraih apa yang kita inginkan. Bidang apapun itu. Nah, ketemu lagi ibu ini, saya jadi ingat sebuah cerita tentang pengemis. Berikut ceritanya…

Seorang anak muda lagi ada tugas kuliah, kerja praktek gitu lah, untuk mensurvey kehidupan pengemis. Anak muda ini melakukan kunjungan lapangan ke rumah salah seorang pengemis dan melakukan tanya jawab.

Anak muda : “Pak, boleh saya mewawancarai bapak?”

Pengemis : “Boleh Nak, Silahkan..”

Anak muda :”Bapak sudah berapa lama mengemis?”

Pengemis :”Wah, sudah lama sekali Nak, sudah 40an tahun lebih, kalo sekarang sih saya dah pensiun jadi pengemis. Saya dulu mengemis terpaksa Nak. Untunglah anak-anakku sekarang dah bisa mandiri, dah bisa cari uang sendiri.”

Anak Muda :”Wah, hebat donk Pak. Ngomong-ngomong, anak Bapak ada berapa? dan anak bapak kerja dimana aja?”

Pengemis : “Anak saya ada 3. Anak yang pertama di Bank Indonesia, yang kedua di Bank Panin, dan yang ketiga di Universitas Indonesia.”

Anak Muda :”Wah, hebat banget Pak. Gak nyangka juga ya, anak-anak Bapak Luar Biasa sekali. Bisa kerja di tempat-tempat bergengsi. Yang pertama di bagian apa di BI? Yang kedua di bagian apa di Panin? dan yang ketiga masih kuliah di UI ya Pak?

Pengemis :”Apanya yang hebat!… Mereka tuh ngemis juga… di pinggir jalan depan kantor-kantor itu..”

Anak muda : “OOoooooooooooooooo………….”

Anak muda ini terkesima…

Yah, cerita ini kategori cerita apa ya? cerita motivasi kayaknya bukan. Cerita hikmah? ehmm…atau cerita bijak?? cerita lucu? Ya, silahkan berkomentar masuk kategori apa.

Tidak ada komentar: