Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Kamis, 22 Januari 2009

MEMAFKAN SEMUA ORANG

Beberapa waktu lalu (aku kebetulan lupa satuan waktunya secara detil, apakah hari, minggu atau bulan, tapi yang jelas pas waktu khotbah jumat) aku mendengar ada seorang pemuda, (kaya aku-sepanjang yang dimaksud dengan pemuda adalah lajang dibawah umur 30 tahun…heee….hee…he..) dan mendapat julukan calon penghuni surga dari rosululloh.

Sahabat nabi pun (kalo nggak salah namanya Anas bin Malik ra) tentu penasaran dengan jaminan yang diberikan baginda nabi ini. “Kok bisa dia dijamin masuk surga?” tanyanya penasaran.

Dia juga protes, kenapa pemuda itu diberi julukan istimewa sebagai calon penghuni surga. Padahal menurutnya dirinya sholat berjamaah sama-sama, membaca Al-Quran sama-sama, sholat tahajud dan amalan-amalan lain sama-sama.

Nabi kemudian menjawab, “pemuda itu mempunyai satu kebiasaan yang tidak dilakukan oleh kalian semua,”. “Apa kebiasaan pemuda yang beruntung itu ya Rosulalloh?” Jawab Rosul : “Dia selalu memaafkan semua kesalahan orang-orang di sekitarnya setiap akan tidur,”

Habis mendengar nasehat itu, aku termenung. Aku merasa malu. Betapa selama ini begitu banyak dendam yang kusimpan, bahkan ketika beranjak memejamkan mata.

Kebetulan sekarang masih lebaran. Maka aku ingin memaafkan semua kesalahan orang-orang yang ku kenal maupun yang tidak kukenal. Yang dengan sengaja atau pun tak sengaja berbuat salah padaku. Terutama Ayahku, sodara-sodara kandungku, dan sodara-sodara dari ayah dan ibuku (almh). Mari kita mulai saat ini dengan hati yang bersih dan tanpa dendam.

Meminta maaf itu memang baik. Tapi lebih baik lagi kalau kita lebih dahulu memberi maaf. QS. Asy Syuura 42:43. ”Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan“.

Meminta maaf mungkin tidakbisa kita lakukan secara menyeluruh. Kebayang kan, berapa biaya yang mesti kita keluarkan kalo kita harus meminta maaf pada semua orang yang kita kenal. Apalagi pada orang yang tidak kita kenal. Karena itu, langkah pro aktif dengan memaafkan semau kesalahan orang-orang di sekitar kita adalah lebih utama, tanpa menghilangkan perlunya meminta maaf tentunya.

Siapa tahu, kita bisa menjadi calon penghuni surga seperti yang disebutkan Nabi Muhammad SAW.

Tidak ada komentar: