Sahabat...
Haruskah aku memendam rasa ini,
Sampai sisa umurku,
Rasa kekagumanku akan dirimu,
Aku yang selalu bilang kamu unik,
Tapi sebenarnya kamu sangat menarik,
Aku yang merasa kurang pantas untukmu,
Karena kamu istimewa...teramat istimewa,
Bagai berlian yang terasah kilapnya,
Sahabat...
Andai kamu tahu isi hatiku terhadapmu,
Simpatikah? Senangkah? Ah...aku tak tahu!
Tapi bukan rasa cinta,
Karena ada orang lain yang mencintai dan kita cintai,
Dan kamu pun sudah di akhir penantian cinta sejatimu,
Sahabat...
Aku tak tahu kapan perasaan lain ini mulai datang,
Mengusik sisi kerinduan dan kewanitaanku akan hadirmu,
Ah sahabat...
Lebih baik kusimpan sendiri rasa ini sampai sisaku,
Daripada merusak pertalian kita...
Sebagai sepasang sahabat.
Haruskah aku memendam rasa ini,
Sampai sisa umurku,
Rasa kekagumanku akan dirimu,
Aku yang selalu bilang kamu unik,
Tapi sebenarnya kamu sangat menarik,
Aku yang merasa kurang pantas untukmu,
Karena kamu istimewa...teramat istimewa,
Bagai berlian yang terasah kilapnya,
Sahabat...
Andai kamu tahu isi hatiku terhadapmu,
Simpatikah? Senangkah? Ah...aku tak tahu!
Tapi bukan rasa cinta,
Karena ada orang lain yang mencintai dan kita cintai,
Dan kamu pun sudah di akhir penantian cinta sejatimu,
Sahabat...
Aku tak tahu kapan perasaan lain ini mulai datang,
Mengusik sisi kerinduan dan kewanitaanku akan hadirmu,
Ah sahabat...
Lebih baik kusimpan sendiri rasa ini sampai sisaku,
Daripada merusak pertalian kita...
Sebagai sepasang sahabat.
Angsa si pengkhayal....berbahagialah!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar