Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 07 Februari 2009

TANGAN DAN RAUT SAHABAT

Aku yakin bahwa sebuah persahabatan adalah sebuah tangan yang tak lekang karena jarak dan waktu. Walau ia semuda embun, tak setua senja. Tapi kenapa aku merasa tangan dan rautmu semakin hilang bentuk?

Hujan telah menampakkan wajahnya yang purba. Ia merengkuh gigil yang santun saat warna hijau wajahmu menempel di garis dagu. Adakah kini kau menyimpan dan merawat rautku?

Saat ini, rintik hujan menderas tak mau reda. Saat ini dingin melangut suasana. Saat ini remang cahaya adalah kemah wajah yang tak lelah kurindu; wajahmu.

Tiba-tiba rindu ini kembali bergemeretak lagi di dadaku. Telah kurangkai rautmu, tapi hujan meluluhkannya. Adakah angin kan melesapkan di mimpiku?

Aku mendengar suaramu seperti musim semi, yang rekahnya selalu menyimpang angin sejuk. Adakah ia telah ranum? Sebelum kaumekarkan harummu, kuingin tetap melantun ucap.


Tidak ada komentar: