Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 07 Februari 2009

7 KEAJAIBAN DUNIA BARU

Salah satu dari 7 keajaiban dunia baru berikutnya adalah Machu Picchu di Peru. Machu Picchu adalah kota berlapis emas yang dibangun di ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut, menantang gunung-gunung.
Seperti dilansir new7wonders.com dan dikutip detikcom, Senin, Machu Picchu dibangun sekitar 1440 Masehi oleh pendiri kerajaan Inca Pachacutec Yupanqui. Machu Picchu merupakan simbol komunitas dan dedikasi.
Machu Picchu berarti ‘gunung tua’ dalam bahasa Indian setempat. Berdiri berabad-abad di tengah rimba Amazon, di hulu Sungai Urubamba.
Machu Picchu menarik perhatian internasional ketika pertama kali ditemukan kembali oleh arkeolog Amerika Hiram Bingham pada tahun 1911. Muncullah berbagai teori mengenai puing-puing kota yang berdiri di atas perbukitan itu.
Beberapa peneliti percaya Machu Picchu adalah makam Pachacutec, karena terdapat bangunan-bangunan yang dilapisi emas. Beberapa peneliti lain berteori Machu Picchu adalah ‘Ilacta’ atau kota untuk mengontrol ekonomi daerah-daerah taklukan dan melindungi para bangsawan Inca.
Teori lainnya adalah Machu Picchu sebagai ‘vila’ para pembesar Inca, sekaligus sebagai tempat upacara pengamatan musim dan astrologi. Siluet gunung (Huayna Picchu atau ‘gunung muda’) yang berada di latar belakang Machu Picchu menunjukkan hidung orang Inca yang melihat ke langit.
Machu Picchu ini bertingkat-tingkat, semakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi tingkat kekuasaan orang yang menempatinya. Di tempat tertinggilah tempat para pendeta Inca mengadakan upacara menghormati matahari setiap harinya. Di wilayah itu terdapat sebuah batu seukuran piano yang disebut sebagai ‘intihuatana’ (tempat tambatan matahari). Batu ini sebagai jam matahari.
Machu Picchu memiliki lahan pertanian yang luas untuk ditanami jagung, koka, dan mawar.
Bukti menunjukkan Machu Picchu ditinggalkan Inca ketika Spanyol memasuki daratan Amerika Selatan. Namun para ahli menduga wabah cacarlah yang menyebabkan Machu Picchu ditinggalkan. Lebih dari 50 persen populasinya terbunuh akibat wabah itu pada tahun 1527.
Pemerintahan Inca pun jatuh, perang saudara berkecamuk. Ketika penakluk Spanyol Pizzaro tiba di Cuzco pada tahun 1532, Machu Picchu keburu menjadi kota hantu di atas awan.
Colosseum, Saksi Pertarungan Berdarah Manusia Vs Hewan Buas
Film “Gladiator” yang dibintangi Russel Crowe bukanlah mengada-ada. Pada suatu masa yang lalu, pertarungan berdarah antara manusia dengan hewan buas merupakan tontonan menyenangkan.
Ketika kesenangan dan penderitaan menjadi satu. Colosseum merupakan jawabannya. Saat seorang manusia diadu dengan hewan buas hingga salah satunya tewas berdarah-darah, 50 ribu manusia lainnya tertawa-tawa menyaksikannya.
Seperti hasil polling yang dilansir new7wonders.com dan dikutip detikcom, Senin, Colosseum masuk dalam 7 keajaiban dunia baru dari 21 finalis.
Gedung pertunjukan besar atau amphitheatre ini memang merupakan simbol kesenangan dan penderitaan. Colosseum berada di Roma, Italia.
Bangunan bernama asli Flavian Amphitheatre ini didirikan oleh Raja Vespasian dan terselesaikan oleh anaknya, Titus. Tahun pembuatannya ada dua versi, yakni 79 sebelum masehi dan 70-82 sesudah masehi.
Colosseum merupakan tempat penyelenggaraan pertunjukan yang spektakuler 5 jenis pertarungan selama ratusan tahun. Diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati dalam pertunjukan di Colosseum.
Kelima pertarungan itu adalah pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan manusia dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera).
Pembangunan Colosseum saja sudah cukup sadis dan berdarah-darah. Ahli sejarah Dio Cassius mengatakan, 9.000 hewan buas terbunuh pada 100 hari sebagai perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.
Colosseum berukuran tinggi 48 meter, panjang 188 meter, lebar 156 meter, dan luas seluruh bangunan sekitar 2,5 hektar. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 x 54 meter dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Colosseum gunanya untuk mencegah para pemain kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton berada lebih dekat dengan arena pertunjukan.
Colosseum masih digunakan sampai tahun 217, meskipun telah rusak terbakar karena disambar petir. Bangunan ini diperbaiki pada tahun 238. Permainan gladiator berangsur-angsur dihentikan umat Kristen. Empat gempa bumi pada tahun 442, 508, 847, dan 1349 merusak Colosseum.
Tembok Cina, Kuburan 5 Dinasti untuk Ribuan Pembuatnya
Tembok Cina diumumkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru. Selain kokoh dan menawan, tembok tersebut ternyata berfungsi sebagai kuburan. Loh?
Konon, ribuan pekerja yang tewas dalam pembuatan tembok tersebut juga dikubur dalam bangunan tersebut. Tembok terpanjang di dunia ini dibuat selama berabad-abad, bahkan hingga 5 dinasti. Wajar saja jika ribuan orang meninggal dalam pembuatan tembok.
Seperti hasil polling yang dilansir new7wonders.com dan dikutip detikcom, Senin, Tembok Cina masuk dalam 7 keajaiban dunia baru. Tembok Cina merupakan simbol perlindungan dan terus menerus.
Tembok Cina merupakan benteng pertahanan saat Dinasti Yan, Zhao, dan Qin yang konon adalah satu-satunya bangunan di bumi yang bisa dilihat dari bulan, meski banyak yang ilmuwan yang tidak setuju.
Seperti halnya naga raksasa, Tembok Cina membentang menelusuri pegunungan, gurun, padang rumput yang membentang sepanjang 6.700 km dari timur ke barat Cina. Tingginya 8 meter. Lebar bagian atasnya 5 meter, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 meter.
Setiap 180-270 meter dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12 meter. Lebih dari 2000 tahun, bangunan tersebut hingga kini masih berdiri kokoh. Tembok ini juga merupakan tembok terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia.
Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar. Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada zaman negara-negara berperang. Kaisar Qin Shi-huang meneruskan pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya.
Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming.
Bentuk tembok yang sekarang terlihat adalah hasil pembangunan dari Dinasti Ming. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok.
Chichen Itza, Sumur Pengorbanan
Jika Anda penonton setia serial X-Files, terdapat satu episode yang berlatar belakang Chichen Itza di Semenanjung Yukatan, Meksiko. Selain mengagumkan, situs ini juga mengerikan.
Hal paling mengerikan dari tempat ini adalah adanya dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat menaruh korban persembahan. Kabarnya, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan jade, keramik dan bahkan manusia untuk dimasukkan dalam sumur itu.
Seperti dilansir new7wonders.com dan dikutip detikcom, Senin, di saat kekeringan melanda, suku Maya akan mengorbankan gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke dalam sumur itu. Chichen Itza merupakan simbol pemujaan dan ilmu pengetahuan.
Peran sumur itu begitu penting karena di Semenanjung Yukatan tidak terdapat sungai. Satu-satunya sumber air ketika kekeringan melanda adalah dari sumur-sumur itu.
Nama Chichen Itza pun berarti ‘di bibir mata air rakyat’ dalam bahasa Indian setempat. Dengan demikian, Chichen Itza berkembang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi kebudayaan Maya.
Chichen Itza didirikan raja suku Toltec bernama Quetzalcoatl yang datang ke Semenanjung Yukatan bersama pasukannya. Saat itu suku Maya sudah berdiam di daerah tersebut, kemudian bersama-sama suku Toltec, mulai membangun berbagai kuil yang menyerupai piramid.
Dengan demikian, periode puncak dari Chichen Itza merupakan campuran kebudayaan Toltec dan Maya. Salah satu kuil terbesar yang didirikan adalah Kukulkan. Berdasarkan legenda Maya, Kukulkan merupakan Dewa Ular Berambut jelmaan dari Quetzalcoatl.
Kuil Kukulkan berupa piramid bertangga, dengan teras-teras. Di setiap sisi piramid segi empat itu terdapat anak tangga menuju puncak. Di puncak terdapat jalan masuk menuju ruangan Mahkota batu Jaguar Raja Kukulkan, yang dicat merah dan bintik-bintik hijau lumut.
Di Chichen Itza ini juga terdapat sebuah lapangan permainan yang mirip dengan permainan bola basket masa kini. Permainan ‘pok ta pok’ yakni melemparkan bola melewati sebuah lingkaran di dinding 7 meter di atas tanah. Kapten dari tim yang pertama kali berhasil menembakkan bola akan dipenggal kepalanya sebagai persembahan untuk dewa-dewa.
Pada tahun 1221, pemberontakan pecah. Atap-atap kayu, pasar dan kuil-kuil ksatria dibumihanguskan. Kekuasaan atas Yukatan pun berpindah ke Mayapan, sampai penakluk Spanyol datang.
Petra, Kota di Dinding Batu
Salah satu dari 7 keajaiban dunia yang baru adalah Petra. Bagi yang belum mengenalnya, Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania.
Seperti dilansir new7wonders.com dan dikutip detikcom, Senin, Petra adalah kata dari Bahasa Yunani yang berarti ‘batu’. Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan.
Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.
Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan pada 9 SM-40 M oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir.
Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air. Terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4.000 orang. Hari ini, Istana Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana.
Warga Petra awal adalah penyembah berhala. Dewa utama mereka adalah Dushara, yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, dewi Arab kuno. Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara Eropa dan Timur Tengah.
Pada tahun 106 M, Romawi mencaplok Petra, sehingga peran jalur perdagangannya melemah. Sekitar 700 M, sistem hidrolik dan beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing. Petra pun perlahan menghilang dari peta bumi saat itu dan tinggal legenda.
Barulah pada tahun 1812, petualang Swiss Johann Burckhardt memasuki kota itu dengan menyamar sebagai seorang muslim. Legenda Petra pun meruak kembali di zaman moderen, dikenang sebagai simbol teknik dan pertahanan!
Taj Mahal Cinta Abadi Sang Raja
Taj Mahal dikenal sebagai contoh karya arsitektur muslim India. Selain itu, Taj Mahal dikenang sebagai lambang cinta abadi Kaisar Shah Jahan untuk istrinya Mumtaz Mahal. Taj Mahal merupakan simbol cinta dan hasrat.
Seperti dilansir new7wonders.com dan dikutip detikcom, Senin, Taj Mahal dibangun kaisar Mogul kelima itu antara tahun 1631-1648 untuk mengenang istrinya, Arjuman Bano Begum, atau lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal.
Awalnya, Shah Jahan hanya menyebut masjid itu sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya berkembang menjadi Taj Mahal. Taj Mahal jika diterjemahkan berarti ‘Istana Mahkota’, sebuah perluasan dari nama Mumtaz Mahal yang berasal dari Persia.
Mumtaz Mahal meninggal di usia 39 tahun, ketika melahirkan anak ke-14 pada tahun 1631. Kematian sang permaisuri ini membuat sang raja begitu berduka.
Sebelum meninggal, Mumtaz berpesan ‘ingin dibuatkan makam yang tak pernah disaksikan dunia sebelumnya untuk mengenangnya’. Jadilah Jahan kemudian mengerahkan 20 ribu tenaga kerja menunaikan pesan istrinya itu.
Bahan bangunan didatangkan dari seluruh India dan Asia tengah dengan menggunakan 1.000 gajah. Berdirilah kubah utama setinggi 57 meter.
28 Batu-batuan indah dari berbagai wilayah di Asia digunakan. Batu pasir merah dari Fatehpur Sikri, jasper dari Punjab, jade dan kristal dari Cina, batu pirus dari Tibet, lapis lazuli dan safir dari Srilanka, batubara dan batu kornelian dari Arab dan berlian dari Panna. Lantainya pun terbuat dari pualam yang bercahaya dari Makrana, Rajasthan.
Tak seperti makam Mughal lainnya, taman Taj Mahal berada di depan makam. Latar belakang Taj Mahal adalah langit, sehingga Taj Mahal terlihat begitu gemerlap dengan warna. Komposisi bentuk dan garisnya pun simetris sempurna. Taj Mahal benar-benar simbol cinta dan sayang!
Kristus Penebus, Melihat Hamba dari Puncak Gunung
Dengan tangan terentang dan terbuka, Christ Redeemer berdiri di puncak Gunung Corcovado. Patung Kristus Penebus ini menghadap ke kota di bawahnya bak senantiasa melihat hamba-hambanya.
Seperti hasil polling yang dilansir new7wonders.com dan dikutip detikcom, Senin, Patung Kristus Penebus masuk dalam 7 keajaiban dunia baru dari 21 finalis. Patung ini merupakan simbol penerimaan dan keterbukaan.
Patung yang berada di Rio de Janeiro, Brasil ini merupakan patung Yesus Kristus dengan gaya arsitektur Art Deco.
Simbol umat Kristen ini memiliki tinggi 38 meter di puncak Gunung Corcovado berketinggian 710 meter di Taman Nasional Hutan Tijuca.
Gagasan pembangunan patung muncul pada pertengahan 1850-an. Saat itu imam Katolik Pedro Maria Boss meminta dana dari Putri Isabel untuk membangun sebuah monumen keagamaan yang besar.
Namun Putri Isabel tidak tertarik. Ide pembangunan patung itu terlupakan hingga 1889 saat Brasil menjadi negara republik. UU mewajibkan pemisahan gereja dari negara.
Ide kedua dicetuskan pada 1921 oleh Keuskupan Agung Rio de Janeiro. Keuskupan Agung mengorganisir acara Minggu Monumen untuk menarik para penyumbang, yang kebanyakan berasal dari kaum Katolik Brasil.
Christ Redeemer didesain oleh Heitor da Silva Costa dan dipahat oleh Paul Landowski asal Prancis. Butuh 5 tahun membangun patung ini dari beton dan batu. Jalan kereta api pun dibangun untuk membawa potongan-potongan besar patung ke puncak gunung. Patung diresmikan pada 12 Oktober 1931.
Bagi yang mau melihat patung ini dari dekat, harus menaiki 220 anak tangga. Namun pada 20 Januari 2003 telah dibangun lift dan eskalator. Jadi tak perlu bersusah payah lagi.
Patung hampir serupa dibangun di puncak Bukit Fatucama, Dili, Timor Timur pada 1996, namanya Patung Kristus Raja. Patung ini merupakan simbol peringatan integrasi Timor Timur ke Indonesia. Ketinggiannya 27 meter untuk melambangkan 27 provinsi Indonesia saat itu. Namun kini patung tersebut milik Timor Leste, setelah Timor Timur lepas dari Indonesia. (detikcom/g/r)

Tidak ada komentar: