Ada kalanya kita harus diam. Ada kalanya kita harus membuka mulut. Menentukan momen yang tepat untuk keduanya bukanlah perkara yang gampang. Diperlukan sejumlah perhitungan dalam menakar rasa dan mengolah kata demi mendapatkan padanan yang pas untuk menyuarakannya. Diperlukan sejumput intuisi untuk menciptakan sinergi antara ucapan dan suara hati. Dan, yang paling penting diperlukan sebuah keberanian untuk secara sederhana menyampaikannya.
Hati. Selamanya penuh misteri. Tak pernah terpikirkan olehku bahwa selama ini akulah hambamu. Monolog suci yang biasa kamu lakukan, tak jauh beda dengan khotbah para kiai. Kadang bertutur, kadang melantur. Semuanya melebur dalam sebuah paket komplit. Tak jarang terasa manis. Seringnya berasa pahit.
Seberapa manisnya suaramu sekalipun pahit yang sering terbisik, di relung hatiku yang paling dalam, aku secara ikhlas mendengarkan. Mengikutimu. Karena yang kutahu, engkau benar adanya. Engkau tak pernah berbohong. Apalagi merajut benang-benang kemarahan yang menunggu digugah oleh nafsu.
Kamu. Selamanya tentang kamu. Sekelumit dirimu yang selalu menjajah hatiku. Manusia misterius yang sulit ditebak. Walaupun aku tahu ini bukan teka-teki dan bukan pula sebuah permainan, dirimu selalu menyisakan pertanyaan. Pertanyaan yang tidak wajib dijawab tapi senantiasa memaksaku dan mendudukkan tubuh ini untuk sejenak merenung, memikirkan secuil jawaban yang pantas kau dapatkan.
Aku bukan budak. Aku bukan hamba. Segalanya mengalir begitu adanya. Sejumput katalis kuperlukan untuk merengkuh sejengkal impian bersamamu. Engkau yang di sana. Aku di sini. Segalanya tampak absurb untuk dikatakan. Namun indah untuk dipikirkan.
Kata. Wujud misterius dalam dirimu akan selalu menyembulkan tanda tanya. Kau menjadikan yang tak tersuarakan menjadi tersampaikan. Sekalipun tak mudah baginya untuk menguraikan makna. Setidaknya ada wakil yang meneruskan suaraku untuk sampai di lubuk hatinya. Sekalipun samar-samar.
Namun semua hanya mimpi. Suara itu masih aman di peraduannya. Tak sempat berbisik, apalagi mengusik. Mengibarkan sejuta angan yang takkan terucap. Ia hanya akan menjadi suara hati yang tak pernah tersampaikan.
Selamanya.
Entri Populer
-
Rasa hati deg-degan adalah wajar bila laki-laki medapat perhatian dari lawan jenis, apapun bentuknya dan sekecil apapun bentuk perhatian. Li...
-
FLV merupakan salah satu format video yang populer sekarang ini. Digunakan untuk streaming video yang dipakai oleh layanan video sharing sep...
-
Bagi Si Pembawa Ember, mencari uang berarti memikul ember sudah sulit merubah pandangan hidupnya (mind set-nya) , tidak ada cara lain yang l...
-
Sebelum menjalankan ibadah Ramadhan, ada beberaa hal yang perlu dipahami. Di antaranya : 1. Shaum Ramadhan adalah rukun Islam yang keempat...
-
Sulit bagiku tuk jatuh cinta Sulit pula bagiku mengucapkan cinta Tapi aku tak mampu membohongi hatiku bahwa sosokmu kian hadir dalam a...
-
Apa perbedaan dari pengobatan cara Alophatik (suatu cara pengobatan yang bertujuan membunuh penyakit dengan menggunakan obat-obatan atau o...
-
imageAda menyeruak perhatian yang begitu besar terhadap kekuatan membaca Al-Qur'an, dan yang terlansir di dalam Al-Qur'an, dan penga...
-
Suatu ketika seorang lelaki mohon kepada Tuhan sekuntum bunga dan seekor kupu-kupu namun Tuhan malah memberinya sebonggol kaktus .... dan se...
-
Mei lalu, warga Kampung Talunkacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Semarang, diberitakan merasa sangat terganggu oleh k...
-
Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, "Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuan...
Total Tayangan Halaman
Jumat, 27 Februari 2009
SUARA HATI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar